Insane

KARYA & BUDAYA

HOM DAFTAR ISI PROFIL
posted by jalelae

Kerajaan Demak

Raden Fatah atau Pangeran Sabrang Lor menjadi nama penting dan langsung cling teringat dalam benak saat mendengar nama kerajaan Demak. Ya nggak? Pastinya adalah karena beliau adalah raja pendirinya. Selain itu juga kaitan Demak dengan perjuangan mengusir penjajah di Indonesia.

Kerajaan Demak hadir setelah keruntuhan Kerajaan Majapahit. kerajaan ini bisa dibilang menjadi kerajaan yang sangat penting di Indonesia karena telah menyebarkan agama Islam di Jawa.

Adanya Para Wali yang ikut menjadi punggawa di Kerajaan Demak pun juga menjadi daya tarik pentingnya. Hingga peninggalan-peninggalan Demak pun semua bercorak Islam. Bahkan pendiri atau arsitek Masjid Agung Demak adalah Para Wali sendiri.

Sejarah Singkat

Sebenarnya Kerajaan Demak ini bentuk awalnya adalah sebuah pesantren. Di mana Raden Fatah adalah pendirinya, namun atas usulan Para Wali. Tujuanya adalah untuk persebaran Agama Islam.

Kamu pastinya sudah nggak asing dengan Para Wali. Nah di Kerajaan Demak inilah para Wali Allah tersebut memusatkan perhatian dalam menyebarkan Islam di Pulau Jawa. Makanya Demak ini menjadi kerajaan Islam yang sangat berpengaruh di Pulau Jawa.

Setelah pesantren dibangun, semakin banyak murid Raden Fatah. Lambat laun dijadikan sebagai sebuah pusat pemerintahan. Jadi deh sebuah kerajaan Islam dengan kemegahan layaknya kerajaan. Kehidupan ekonomi, sosial, dan budayanya pun ikit berkembang.

Secara simbolis, Kerajaan Demak ini didirikan pada tahun 1478 M yang berawal dari sebuah kerajaan yang berdiri di atas kekuasaan Kerajaan Majapahit. Glagah Wangi adalah lokasi yang dimaksud.

Glagah Wangi inilah yang menjadi kadipaten milik Majapahit yang beragama Islam. Lalu saat Majapahit mengalami keruntuhan, kadipaten ini memisahkan diri. Lanjut deh jadi kerajaan besar. tentunya dengan dukungan penuh dari Para Wali dan murid pesantren.

Kehidupan di Kerajaan Demak

Rakyat Demak menemukan jati dirinya sebagai rakyat Demak sejak Demak didirikan. Mereka bukan hanya mendapatkan ilmu yang luas tentang Agama Islam, melainkan juga bisa menentramkan kehidupan ekonomi atau duniawi dengan menjadi para saudagar kaya. Namun tetap menjaga keseimbangan lini kehidupan lainnya.

Pergantian tampuk kepemimpinan di Demak sudah menghadirkan silsilah raja-raja Demak yang terkenal. Selain itu, kehidupan politik Demak yang mencolok adalah akan adanya kerja sama bilateral dengan metode perjodohan.

Di mana saat itu, ada perjodohan antara Sultan Trenggono dengan putri Pangeran Hadiri sebagai awal mula peningkatan kehidupan politik di Demak. Bukan hanya Sultan Trenggono saja, bahkan Fatahillah dan Joko Tingkir pun juga dijodohkan dengan adik-adik Pangeran Hadiri.

keberadaan duapelabuhan besar di Demak membuat masyarakat Demak memilikimata pencaharian sebagai pedagang. Mereka menjual hasil pertaniannya sendiri, hingga bisa menjadi pemasok komoditi rempah-rempah terbesar di Pulau Jawa.

Keuntungan besar pun dapat dirasakan ole rakyat karena mereka tidak perlu import bahan baku. Kehidupan ekonomi pun terus membaik dan meningkat. Rakyat sejahtera dan makmur.

Kehidupan sosial masyarakat Demak sudah mengacu pada Kita Suci Al-Qur’an yang memberikan tuntunan akan keseimbangan hidup. Mereka sudah sadar akan hubungan mereka dengan Sang Pencipta dan sesama. Rakyat Demak terkenal reigius dan saling menghargai satu sama lain.

Tidak ada celah perbedaan kelas sosial antara ulama atau Para Wali dengan rakyat jelata. Mereka berbaur menjadi satu dalam belajar syariat agama. Bahkan hubungan dengan raja Kerajaan Demak pun sangat baik. Peran akan adanya pesantren sangatlah memegang peran utama di sini,

Sistem Pemerintahan

Sistem pemerintahan yang berpusat pada kedaulan raja masih dipegang erat di Kerajaan Demak ini. Namun aspirasi rakyatnya sudah diutamakan, sehingga rakyat bebas berpendapat dan tidak ada kekangan dari rajanya.

Apalagi menurut syariat Islam yang disebarkan oleh Para Wali mengajarkan tentang bagaimana memimpin kerajaan yang benar dan adil. Alhamdulillah raja-raja Demak mewarisi sifat kepemimpinan yang baik sesuai ajaran Para Wali.

Agama & Perkembangan

Islam adalah agama yang berkembang di Kerajaan Demak dan memang menjadi mayoritas kepercayaan rakyat Demak. Untuk itulah Demak menjadi salah satu kerajaan Islam terbesar dan tertia di Indonesia.

Perkembangan Islam di Demak sendiri pun sangatlah cepat. Penyebarannya langsung menjangkau di setiap sudut kekuasaannya. Ini dikarenakan perana Para Wali yang dengan tekun mengajarkan semua ajaran Islam. Bisa dikatakan tempat atau pusat pengajaran Para Wali adalah di Masjid Agung Demak.

Metode penyebaran Agama Islam di Demak pun juga sangat unik, sehingga semakin banyak umat Para Wali. Sunan Kalijaga yang menggunakan metode pewayangan adalah salah satunya. Seni wayang menjadi kesenian yang sangat familiar bagi masyarakat di Demak.

Selain itu. Raden Fatah juga memliki peran pebting dalam perkembangan Islam di Demak, yakni dengan mendirikan sebuah pesantren. Langsungbanyak muridnya, yang nggak cuma datang dari Pulau Jawa aja melainkan juga dari pulau Sumatera, Ternate, Kakimantan, dan lain-lain.

Silsilah Raja Raja

Walaupun yang membawa masa kejayaan Kerajaan Demak adalah pada saat pemerintahan Sultan Trenggana, namun kamu wajib tahu siapa saja raja-raja yang pernah memerintah Demak. Soalnya silsilahnya ada sendiri, nggak cuma dipimpin satu raja aja.

Beliau adalah raja Demak pertama kali yang mendirikan kerajaan ini. Usut punya usut, beliau adalah putra dari Prabu Brawijaya dari Kerajaan Majapahit dengan wanita Campa. Raden Patah memiliki gelar Senapati Jumbang Ngabdurrahman Panembahan Sayidin Palembang Panatagama.

Ngomong-ngomong gelarnya Raden Patah kok ada yang ganjil ya. Soalnya ada kata “Palembang” di tengah-tengah gelarnya. Nama kota tersebut adalah sebuah penanda akan kota kelahiran Raden Patah.

Selama 43 tahun, Raden Patah memimpin Kerajaan Demak. Beliau membabat Demak sebagai kerajaan sejak awal hingga tercipta layaknya sebuah kerajaan. Memang belum mencapai masa kejayaan pada saat beliau menduduki tahta Mataran, namun pemerintahannya termasuk dalam kategori baik.

Setelah Raden Patah wafat, tahta Demak kemudian ditempati oleh sang anak yang bernama Pati Unus. Silsilah raja-raja Demak jelas banget ya sejak awal, yakni putra mahkota yang selanjutnya diangkat menjadi raja.

Kamu perlu tahu ya kalau Pati Unus ini adalah salah satu pahlawan kemerdekaan Indonesia, karena dia ikut mengusir penjajah Portugis lewat serangan laut di Selat Malaka.

Pati Unus dikenal sebagai Pangeran Sabrang Lor karena kelihaiannya dalam memimpin tentara perang dalam mengusir Portugis via angkatan laut. Namun sayangnya masa pemerintahannya hanya bertahan 3 tahun saja. Sang raja harus gugur di medan perang.

Gugurnya Pati Unus kemudian membuat tahta Demak kosong. Namun saat itu juga adik Pati Unus, Sultan Trenggana diangkat menjadi raja ketiga Kerajaan Demak. Di tangan beliaulah kemudian masa kejayaan Kerajaan Demak dapat diraih.

Kekuatan militer Demak semakin kuat dan hasilnya dapat merebut Sunda Kelapa ( yang sekarang Jakarta) dari tangan Portugis. Sebuah kehebatan yang harus dihargai dan ditiru untuk meningkatkan rasa cinta tanah air.

Adapun cita-cita utama pemerintahan Sultan Trenggana, yakni menaklukkan setiap sudut Pulau Jawa di bawah kekuasaan Kerajaan Demak. Penyerangan demi penyerangan pun dilancarkan untuk menaklukkan semua kerajaan Hindu-Buddha Indonesia sampai titik darah penghabisan.

Raden Mukmin adalah nama asli Suna Prawoto ini. dia adalah raja pengganti setelah Pangeran Surowiroto pada tahun 1546 M. Namun di tahun 1547 M harus lengser karena dibunuh Arya Penangsang.

Usai membunuh Prawoto, Arya Penangsang pun menjadi raja di tahun 1547 M. Rasa bangga pun menyelimuti perasaan Arya karena bisa menggantikan tahta yang pernah dipegang ayahnya, Sultan Trenggono.

Namun ternyata di tangannya lah Kerajaan Demak berada di ambang kehancuran. Banyak wilayah kekuasaan Demak yang nggak lagi percaya dengan Demak sehingga mulai melepaskan diri.

Masa Kejayaan

Masa kejayaan Kerajaan Demak ini adalah pada abad ke-16. Kerajaan Islam terbesar di Jawa ini berhasil memeperluas kekuasaannya dengan menaklukkan banyak kerajaan Hindu Buddha dari seluruh pelosok Jawa.

Wilayah kekuasaan Demak pun mencakup kota-kota di sekitarnya, mulai dari Malang, Madiun, Tuban, Pasuruan, dan bahkan sampai Blambangan, salah satu kerajaan Hindu Jawa. Sebuah perjuangan yang nggak mudah lho ya.

Dari segi perekonomian, rakyatnya sangat makmur, karena mereka bisa bercocok tanam di atas tanah yang subur. Panenannya pun juga bisa dijual sendiri karena dekat dengan pelabuhan. Pokoknya udah maju banget di masa kerajaan Kerjaan Demak saat itu. Bisa bayangin kan.

Penyebab Runtuhnya

Perang intern kerajaan menjadi penyebab utama runtuhnya Kerajaan Demak. Tepat masa runtuhnya Demak adalah setelah meninggalnya Pangeran Trenggono. Raja-raja penerusnya pun bertikai. Diantaranya adalah Arya Pengansang, Sultan Prawoto, dan putra Sultan Trenggono.

Perebutan kekuasaan di Demak berujung dengan aksi saling membunuh. Dendam pun tidak bisa ditolak. Terus mendarah daging hingga Demak tak lagi di urusi. Akhirnya jatuh ke tangan Kerajaan pajang di tahun 1586 M.

Peninggalan Sejarah Kerajaan Demak

Sejarah tidak cukup diceritakan dari mulut ke mulut, melainkan harus ada buktinya. Untuk itulah ada peninggalan Demak sebagai sumber sejarah yang sangat penting. Kalau yang paling kamu kenal pastinya Masjid Agung Demak ya. Sama donk kayak penulis.

Pintu Bledeg Peninggalan sejarah di masa kejayaan Demak adalah Pintu Bledeg. Pintu ini istimewa karena memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi. Letaknya ada di dalam Masjid Agung Demak.

Menurut cerita, pintu ini dibuat pada tahun 1466 M oleh Ki Ageng Selo. Dinamakan Pintu Bledek, karena pintu ini dibuat pas ada Bledek atau petir. Adapun ukiran khas yang sangat indah pada permukaan pintu ini yang diberi nama Naga Mulat Salira Wani.

Ini ni yang kita semua kenal. Kamu pun pasti bakalan takjub pas mengunjungi masjid megah peninggalan Kerajaan Demak ini. Bahkan yang hanya melihat di gambar saja bakalan ngiler pengen ke sana.

Layaknya pembangunan Masjid Agung ( sebutan untuk masjdi besar) di setiap kota, Masjid Agung Demak ini juga berada di pusat kita Demak, dekat dengan Alun-Alun Kota Demak. Kalau pengen ke sana, langsung aja buka peta dan cari alamat Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak.

Letak strategis dari masjid inilah yang membuat kamu lebih mudah dalam melakukan pencarian. Ditelusuri lewat sumber sejarah yang ada, masjid ini dibuat oleh Sembilan Wali berkolaboras dnegan Raden Fatah.

Ada yang unik dari masjid ini, yakni adanya ukiran gambar bulus yang bermakna tahun pembangunan masjid, yakni di tahun 1401 saka. Adapun penggunaan saka yang dipakai pada masjid ini ada yang diberi nama saka Majapahit pada bagian atapnya.

Saking megahnya, peninggalan Kerajaan Demak ini sempat dimasukkan dalam list pengajuan situs bersejarah NESCO pada tahun 1995. Namun samapi sekarang belum di ACC. Semoga proposal tersebut segera dikabulkan. Amin.

Soko adalah sebuah kata dari Bahasa Jawa yang bermakna “kayu”. Di mana Soko ini adalah nama peninggalan Demak yang berupa 4 tiang penyangga di dalam Masjid Agung Demak.

Tiang raksasa tersebut dibuat langsung oleh Sunan Kalijaga. Adapun salah satu tiang yang ternyata dalam pembuatannya sempat dadakan karena masjid yang akan segera didirikan namun yang satu belum jadi. Alhasil tiang yang terakhir harus dibuat dari sisa kayu tiga tiang sebelumnya.

Hampir semua peninggalan Kerajaan Demak ada di dalam Masjid Agung Demak. Jadi mudah banget buat pelestariannya. Bahkan masih bisa dipakai sampai sekarang. Bedug ini pun juga demikian. Kalian bisa melihatnya masih dipakai di Masjid Agung Demak saat waktu sholat sudah tiba.

Kayu yang dibuat pada kedua benda tersebut adalah kayu yang sangat kuat dengan usia ratusan tahun. Suaranya pun nggak kalah sama suara bedug pada umumnya yang masih baru.

Dilihat dari namanya, kolam ini jelas berisi air yang digunakan untuk wudhu. Namun itu dulu, sekarang situs ini sudah tidak lagi digunakan, karena sesuatu hal.yang pasti tujuannya adalah untuk pelestarian.

Dulu, kolam wudhu ini digunakan oleh para pengunjung Masjid Agung Demak sebelum beribadah sjolat dan atau mengaji. Mereka tidak wudhu dengan menggunakan air kran, melainkan di kolam ini.

Kamu bisa menyebutnya dengan nama maksurah. Ini adalah salah satu peninggalan yang unik, karena jelas terbuat sejak jaman Kerajaan Demak. Padahal kaligrafi banyak banget dijual di pasaran. Eits, kaligrafi di Masjid Agung Demak beda lho ya.

Saat berkunjung ke Masjid Agung Demak, kamu bakalan lihat maksurah ini d dinding-dinding masjid. Dikutip dari sumber sejarah yang ada, maksurah ini dibuat sejak tahun 1866 M.

Kayak pernah denger ya benda yang satu ini. Ya, memang benda yang udah nggak asing lagi, soalnya benda ini pasti ada di setiap kerajaan. Kalau di kerajaan lain, benda ini digunakan di dalam istana dan saat sudah menjadi benda bersejarah pun disimpan di dalam museum.

Namun untuk Dampar Kencana milik Kerajaan Demak tidak demikian. Dampar Kencana atau tempat duduk para raja Demak diletakkan di dalam Majid Agung Demak. Masih menjadi mimbar khotbah para khotib sampai sekarang. Awet dan klasik ya.

Diilihat dari modelnya, piring ini sudah memiliki gaya China ya. Ya memang benar, iniadalah piring peninggalan Putri Campa, ibu Raden Fatah. Saat itu, Putri Campa menghadiahkan piting ini untuk Raden Fatah sebelum meninggal dunia.

Uniknya, julah piring ini bukan hanya satu buah ya, melainkan puluhan. Menurut sumber sejarah yang ada, jumlahnya ada 65 buah. Kalian bisa melihat beberapa buah di dinding Majsid Agung Demak.

Lokasi & Peta

Hampir semua lokasi kerajaan-kerajaan di Indonesia memiliki sifat yang strategis. Kamu bisa mereviewnya satu per satu yang menyatakan bahwa sistem perdagangan maritim mereka yang sangat berkembang. Ini dikarenakan letka atau lokasi yang mudah dijangkau. Tak terkeculai Kerajaan Demak ini.

Di mana dalam peta akan menunjukkan kalau daerah Demak ini dikeliling oleh lautan juga. Tepatnya lautan Muria, sehingga ada dua buah pelabuhan besar yang ada di dekat kerajaan, yakni Pelabuhan Jepara dan Pelabuhan Mataram. Untuk tepatnya, lokasi Kerajaan Demak ini adalah di daerah Bintoro, Jawa Tengah.

Kerajaan Demak menjadi bukti perkembangan Islam di Pulau Jawa yang sangat pesat. Kerennya, penyebarannya langsung dilakukan oleh Para Wali. Jadi bangga banget deh sebagai Demak soalnya jadi basecampnya Para Wali.

Kehidupan sosial Demak pun menjadi contoh penerapan kehidupan dunia berdasarkan syariat Islam karena dituntunatau dipandu oleh Para Wali. Mudah banget buat ditiru dan dipelajari oleh pengikut dari wilayah lain.

Baca Juga: Kerajaan Mataram Islam

Masa kejayaan Demak pun juga menjadi strategi penting untuk membuat Demak bersinar. Masyarakatnya terus bersosialisasi sambil berdagang hingga secara tidak langsung bisa menyiarkan agama Islam.

Namun malang nggak bisa ditolak. Kerajaan yang susah payah didirikan Raden Fatah harus hancur karena perasaan dendam para raja penerusnya, hingga aksi saling membunuh dilakukan. Kerajaan Demak pun tinggal nama, namun peninggalan-peninggalan sejarahnya aman tersimpan di Masjid Agung Demak.

-->

Reader Interactions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

Search the site ...

REKOMENDASI