Old school Swatch Watches

KARYA & BUDAYA

HOM DAFTAR ISI PROFIL

Sastra dan seni menjadi budaya yang sudah dikenal oleh masyarakat Mataram Islam. Seni tersebut membuktikan bahwa rakyat sudah menyukai akan keindahan. Bahkan hasil peradaban kehidupan budaya masyarakat pun bisa dilihat dari adanya penanggalan Islam. Sudah ada peringatan hari-hari besar agama Islam yang dilakukan.

Sistem Pemerintahan

Raja-raja di Kerajaan Mataram Islam menjadi pemimpin yang mengendalikan semua urusan negara. Namun sudah ada perangkat kerajaan atau abdi kerajaan yang membantu raja. Untuk itulah rakyat harus tunduk kepada raja. tunduknya bukan karena terkekang ya maksudnya.

Di masa Kerajaan Mataram Islam ini, sudah dikenal beberapa tokoh agama Islam, sehingga raja sangat terbantu dalam mengawasi perkembangan Islam di wilayah kerajaan. Persis dengan sistem pemerintahan di Indonesia yang sudah ada Menteri Agama.

Agama

Karena kategorinya adalah kerajaan Islam, jadi jelas banget kalau agama atau kepercayaan dari masyarakat Mataram Islam adalah Islam. Agama ini sangat berkembang, meneruskan peradaban di masa kerajaan Demak.

Upacara-upacara hari besar agama Islam pun juga sudah ditepakan di sini. Ada pemerintah kerajaan yang khusus menanganinya. Kamu dapat mengenal posisi penghulu yang bertugas menikahkan (sama seperti sekarang), khotib yang berceramah saat Sholat Jum’at atau sholat berjam’ah, naid, serta para surantana yang akan memegang bidang kegiatan masing-masing.

Para pranatagama tersebut sengaja dibentuk oleh Sultan agar masyarakat memiliki tanggung jawab penuh dalam mengenalkan agama dan pendalami agama yang dianutnya, yakni agama Islam. Untuk itulah, bisa dibilang kalau Islam di Mataram Islam ini sudah lebih maju daripada kerajaan-kerajaan Islam Indonesia sebelumnya.

Silsilah Raja Raja

Di dalam sumber sejarah Kerajaan Mataram Islam, disebutkan bahwa ada 6 nama raja Mataram Islam terkenal yang pernah memimpin. Walaupun kita nggak tahu ya kalau ada nama-nama raja lainnya. Tapi kamu wajib tahu 6 ini dulu aja ya.

1. Ki Ageng Pemanahan ( 1556 – 1584 )

Padahal yang menjadi raja pertamanya Sutawijaya ya, tapi kok nama raja pertama yang disebutkan KiAgeng Pamanahan? Ya, karena dia adalah bupati yang memimpin Kadipaten Mataram pertama kali.

Dalam sejarah, Ki Ageng Pamanahan adalah pendiri Desa Mataram dengan cara membuka lahan di tengah hutan yang sangat rimbun dan lebat, yakni hutan yang bernama Alas Mentaok, makanya lokasi kerajaan ini ada di Bukit Mentaok.

2. Sutawijaya ( 1584 – 1601)

Setelah Ki Ageng Pamanahan wafat di tahun 1584, kepemimpinan di Kerajaan Mataram Islam kemudian dijatuhkan pada Panembahan Senapati atau nama aslinya Sutawijaya. Dia adalah putra dari Ki Ageng Pamanahan.

Desa Mataram pun diubah menjadi Kerajaan Mataram. Sutawijaya melakukan banyak perubahan dengan memperluas kekuasaan kerajaan yang kemudian berhasil menduduki seluruh pelosok Jawa. Strategi politiknya sangat jenius, karena memang dia adalah salah satu keturunan raja Pajang.

3. Raden Mas Jolang ( 1601 – 1613)

Dia adalah putranya Sutawijaya alias Panembahan Senapati yang langsung menggantikan tahta ayahnya setelah wafat. Kamu juga bisa menyebutnya dengan Panembahan Anyakrawatu.

Di masa pemerintahan putra Sutawijaya ini, Kerajaan Mataram Islam justru mengalami banyak pemberontakan dan perlawananan dari wilayah-wilayah yang menjadi target penguasaan kerajaan. Tugas Raden Mas Jolang sangat berat, karena harus sering bertempur di Medan Laga demi memperluas kekuasaan.

4. Raden Mas Rangsang ( 1613 – 1646 )

Silsilah raja Kerajaan Mataram Islam pun diteruskan. Setelah Raden Mas Jolang wafat, Mataram Islam dipimpin oleh Sultan Agung Senapati Ingalaga Ngabdurrachman atau Raden Mas Rangsang, putranya.

Untung pun menghampiri. Di tangan Raden Mas Rangsang inilah masa kejayaan Kerajaan Mataram Islam dapat digenggam. Semua wilayah Jawa bisa dikuasai. Kerajaan ini menjadi kerajaan yang sangat mentereng dengan kehidupan ekonomi agraris yang menyejahterakan.

5. Amangkurat I ( 1646-1676)

Di masa kejayaannya, Kerjaan Mataram ini berpusat di Kota Gedhe. Namun setelah Raden Mas Rangsang meninggal, pusat kerajaannya dipindahkan ke Plered di tahun 1647 oleh raja Mataram selanjutnya, yakni Amangkurat I.

Eh, di masa pemerintahan raja yang satu ini, ada peristiwa penghianatan ya. Soalnya penjajah Belanda udah mulai beraksi di Indonesia. Tu, di Raja Amangkurat I malah jadi temannya. Pecahlah Kerajaan Mataram Islam menjadi dua.

6. Raden Mas Rahmat ( 1677 – 1703)

Raden Mas Rahmat ini bisa juga disebut Raja Amangkurat II. Dia adalah putra Raja Amangkurat I. Urut banget ya silsilahnya. Raja yang satu ini nggak lagi memimpin wilayah atas nama Kerajaan Mataram Islam melainkan memimpin wilayah Kartasura.

Sebenarnya setelah Amangkurat II, ada Sultan Agung yang menjadi raja Mataram Islam ini ya. Justru Sultan Agung inilah yang membawa masa kejayaan yang sangat melegenda dalam sejarah kerajaan Mataram yang satu ini.

Masa Kejayaan

Di tangan Raden Mas Rangsang lah masa kejayaan Kerajaan Mataram Islam ada. Itu kalau menurut silsilah ya. Namun dalam sejarah malah menyatakan bahwa masa kejayaan Kerajaan Mataram Islam adalah di masa pemerintahannya Sultan Agung Hanyokrokusumo atau yang sering dipanggil Sultan Agung.

Kamu pastinya juga nggak asing kan dengan nama beliau? Soalnya beliau juga salah satu dari pejuang kemerdekaan Indonesia. Beliau ikut berperang mempertahankan Indonesia dari tangan penjajah Belanda.

Dalam sumber sejarah yang ada, masa kejayaan Kerajaan Mataram Islam ini adalah pada tahun 1613 sampai dengan 1646. Cukup lama juga ya, soalnya ngikut masa pemerintahan Sultan Agung.

Kejayaan Kerajaan Mataram Islam ini dibuktikan dengan bertambahnya daerah kekuasaan Mataram Islam yang nggak cuma Pulau Jawa aja, melainkan juga Pulau Madura serta Pulau Kalimantan.

Penyebab Runtuhnya

Ada masa kejayaan, ada masa keruntuhan. Begitu juga lah yang terjadi pada Kerajaan Mataram Islam ini. Maksud hati ingin merebut Batavia dari penjajah Belanda, tapi malah kalah. Hancur deh kehidupan rakyatnya. Kerajaan pun runtuh.

Adapun beberapa faktor penyebab runtuhnya Kerajaan Mataram Islam yang diambil dari beberapa sumber sejarah yang sangat penting yakni faktor perebutan kekuasaan. Kamu bisa menyebutnya sebagai faktor intern. Jika di dalam kerajaan saja sudah goyah, maka akan mempengaruhi kinerja raja dalam memimpin kerajaan.

Selain itu, adanya campur tangan dari penjajah Belanda ke dalam pemerintahan Mataram Kuno yang selanjutnya membuat Mataram Islam harus hancur. Kamu juga sudah baca kan ada salah satu raja Mataram Islam yang menjadi sahabat VOC.

Penjajah datang untuk menjajah. Itu adalah niat utama pas datang ke Indonesia. Apalagi raja Mataram Islam ada yang jadi sahabatnya. Wah sama dengan masuk kandang harimau. Menyerahkan diri itu namanya. Runtuh-runtuh deh ini kerajaan.

Bukti Adanya

Kerajaan Mataram Islam ini disebut juga dengan Kerajaan Mataram Baru, karena sebelumnya sudah pernah ada Kerajaan Mataram Kuno. Bukti adanya kerajaan ini adalah adanya peninggalan-peninggalan kerajaan yang ada.

Kamu bisa mengunjungi makam besar Imogiri yang menjadi tempat pemulasaraan raja-raja Mataram Islam. Di sana kamu bisa membuktikan bahwa Kerajaan Mataram Islam memang benar-benar ada.

Peninggalan

Banyak banget lho peninggalan-peninggalan sejarah milik Kerajaan Mataram Islam ini. beberapa diantaranya jelas penemuannya, namun ada juga yang cuma disebutkan namanya tanpa kejelasan asal-usul atau maknanya.

Kompleks pemakaman dini letaknya di Pasar Kotagede. Kamu bisa mengunungi kompleks pemakamana raja-raja Kerajaan Mataram Islam ini ke sana. Saat sudah tiba, kamu bakalan disambut dengan sebuah gapura megah berarsitektur Hindu. Sangat cantik dan memukau mata.

Selain itu, kamu pun akan disambut oleh para petugas atau abdi dalam di sana. Mereka berpakaian adat Jawa yang sangat lengkap sehingga suasananya ngena banget. Flashback pas Mataram Islam masih eksis.

Dilihat dari sumber sejarah yang ada, masjid besar ini dibangun pada tahun 1763 sampai dengan 1768. Cukup lama, dan hasilnya pun nggak mengecewakan. Tema biru menjadi tema utama dan ciri khas masjid ini.

Kalau kamu mau ke sana, pas pasaran Jawa hari Legi ya. Pas rame banget itu soalnya memang sesuai pasaran aja pasar ini bakalan rame. Kalau hari biasa sih masih ada yang jualan tapi nggak seramai pas hari Legi.

Ada dua nama meriam yang jadi peninggalan kerajaan Mataram Islam, yakni Meriam Syuh Brata dan meriam Segara Wana. Meriam ini adalah sebuah benda saksi bisu akan perjanjian Belanda dengan Sultan Agung dalam kerja sama di bidang militer.

Ada dua masjid yang menajdi peninggalan Kerajaan Mataram Islam. Selain Masjid Agung negara, ada masjid Jami’ Pakuncen yang didirikan oleh Raja Amangkurat I. Bangunannya pun nggak kalah bagus dengan Masjid Agung ya.

demak
Pertapaan

Ini adalah sebuah tempat yang khusus digunakan untuk bertapa atau tempat menepi. Di sini banyak orang berikhitiar untuk mendapatkan wangsit. Tujuannya adalah untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Menurut sejarah, Ki Ageng Pamanahan sering bertapa di sini.

Banyak banget lho jenis peninggalan dari Mataram Islam ini. beberapa diantaranya adalah Kerajinan Perak, Batu datar di Lipura, Baju Ktai Gundil, Gapura Makam Kota Gede, Bangsal Duda, Rumah Kalang, dan juga puing-puing candi di sepanjang sungai Kulon Progo.

Bahkan peninggalan sejarah Mataram Islam sudah modern, karena merambah ke kesenian dan makanan. Ada kue kipo yang menjadi makanan daerah warisan Kerajaan Mataram Islam yang sampai sekarang menjadi makanan khas masyarakat Kota Gede. Kue ini adalah kue favorit raja-raja Mataram Islam.

Sedangkan penanggalan di bidang seni budaya adalah adanya Tahun Saka yang tertulis dalam kelender kamu di rumah itu. Tahun Saka adalah ide para raja di masa Kerajaan Mataram Islam yang wajib kamu tahu. Selain itu ada juga Sastra Gendhing yang diciptakan oleh Sultan Agung.

Lokasi & Peta

Penulis udah berbicara panjang lebar tentang Kerajaan Mataram Islam, terus kamu udah tahu belum di mana lokasi kerajaan ini? ya, kerajaan ini berada di wilayah Jawa Barat. Kamu bisa lihat nama Kampung Mataraman di peta.

Nggak nyangka ya kalau kerajaan-kerajaan Islam di Jawa berkembang pesat banget. Tapi sayangnya harus hilang karena kedatangan para penjajah. Kerajaan Mataram Islam ini akan terus berjaya dengan penyebaran agama Islam jikalau nggak ada Belanda yang mengganggu.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Kediri

Tapi itulah sejarah. Penderitaan dan kejayaan berjalan beriringan. Yang tiada akhir itu kenangannya. Kamu wajib mengambil pelajaran pentingnya, tentang makna berkorban, berjuang, dan juga kepahlawanan.

Agama Islam semakin membahana di Indonesia karena Mataram Islam ikut andil dalam penyebarannya. Kamu nggak perlu khawatir ketinggalan informasi lengkap dari kerajaan ini, karena peninggalan-peninggalan sejarahnya masih lengkap dan dapat dikunjungi kapan saja.

-->

Reader Interactions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *