KARYA & BUDAYA

HOM DAFTAR ISI PROFIL
Kerajaan Sriwijaya SRIWIJSYA

Kerajaan Sriwijaya ikut hadir dalam meramaikan peradaban kerajaan-kerajaan yang pernah eksis di Tanah Air tercinta. Kamu pastinya sudah sangat kenal dengan nama kerajaan yang satu ini, yakni dari peninggalan-peninggalan sejarahnya yang kamu pelajari pas belajar IPS.

Di mana ada nama prasasti Talang Tuo, Ligor, dan lainnya yang menceritakan seluk beluk Kerajaan Sriwijaya. Adanya raja-raja hebat yang mampu mewujudkan Sriwijaya sebagai Kerajaan Maritim hingga kehidupan politik diplomasi yang diterapkan.

Selain itu, kehidupan ekonominya pun juga disorot. Jalur perdagangan dunia pun menjadi aset penting untuk mendatangkan devisa besar kerajaan. Penguasaan banyak wilayah perdagangan strategis dunia pun juga menjadi visi utama kerajaan ini.

Sejarah Singkat

Sriwijaya berdiri pada abad ke 7 M. Di mana kerajaan ini didirikan di Pelmbang dnegan sumber sejarah berupa prasasti Kedukan Bukit sebagai saksi bisunya. Kamu belum lahir kan waktu itu. Nenek penulis juga belum. Hehe.

Nama kerajaan ini berasal dari dua kata, yakni “ Sri” dan “ Wijaya “. Dua kata tersebut memiliki makna sendiri-sendiri, diantaranya adalah “ Sri” yang berarti cahaya dan “ Wijaya “ yang berarti menang.

Dari makna tersebut, kamu pasti bisa langsung memahami arti dari nama kerajaan termasyhur ini, yaitu “ Sriwijaya”, kemenangan yang berkilauan cahaya. Sama juga artinya dengan harapan pendirian kerajaan agar menjadi kerajaan yang berjaya. Makna itulah yang kemudian diwujudkan dengan masa kejayaan dan kemasyhuran Sriwijaya selama satu abad penuh di luar maupun di dalam negeri.

Kehidupan di Kerajaan Sriwijaya

  • kehidupan politik

Diplomas menjadi teknik utama yang dikembangkan oleh Kerajaan Sriwijaya. Di mana hubungan ini merupakan hubungan penting yang harus dijalin oleh sebuah negara dengan menggandeng salah satu negara pilihan. Sriwijaya menggandeng China sebagai partner diplomasinya.

Hasilnya adalah Kerajaan Sriwijaya memiliki pengaruh yang sangat besar di Asia Tenggara khususnya. Kerajaan Benggala, Kerjaan Khmer, dan Kerajaan Chola di India pun tak luput dari pengaruhnya.

Berkat kerja sama yang kuat dengan kerajaa-kerajaan besar dunia, Sriwijaya semakin berjaya. Sistem pemerintahannya terus berkembang dan bahkan mencari contoh bagi kerajaa-kerajaan nusantara yang lainnya.

  • kehidupan ekonomi

uang koin emas adalah alat tukar yang dipakai dalam kegiatan perdagangan di Kerajaan Sriwijaya pada saat itu. Alat tukar ini tidak hanya dipakai oleh rakyat Sriwijaya melainkan juga semua pendatang yang masuk ke Sriwijaya dan pedagang-pedagang yang melintasi jalur perdagangan Sriwijyaa.

Perdagangan yang dikembangkan oleh pemerintah Kerajaan Sriwijaya ini memang menggunakan sistem internasional. Kamu bisa langsung berpikir kalau kehebatan rakyat indonesia dalam berdagang adalah memang warisan leluhur yang hebat.

Di mana teknik merayu dan meyakinkan semua saudagar kaya di negara asing memang sangat handal dilakukan oleh pemerintah kerajaan. Bukan hanya saudagar Asia saja yang berhasil tunduk di bawah kekuasaan Sriwijaya, melainkan juga para saudagar dari Timur Tengah.

Sumber kekayaan Kerajaan Sriwijaya dari perekonomian yang mereka bangun berasal dari hasil sumber daya alamnya, mulai dari palawija sampai dengan logam mulia. Pokoknya lengkap, jadi nggak kehabisan barang dagangan.

  • kehidupan sosial

Nggak perlu dipertanyakan kembali bagaimana kehidupan sosial ralyat Sriwijaya, karena dari kehidupan ekonominya saja kamu sudah bisa menebak bagaimana kualitas sosial mereka. hidup bergotong royong, ramah, dan pastinya pandai bersosialisasi adalah karakter utama rakyat Sriwijaya yang dikenal dunia. Sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia ya.

Kerajaan Sriwijaya membuka hubungan sosial dengan siapa pun, tanpa membedakan dari dalam maupun luar negeri. Hingga muncullah pengaruh agama baru di sana, yakni agama Islam. Padahal udah jadi pusat pengajaran agama Buddha, tapi seiring perkembangan jaman, agama islam pun berkembang di Sriwijaya.

Sistem Pemerintahan

Sama seperti sistem pemerintahan di sebuah negara, di Kerajaan Sriwijaya pun juga terdapat struktur pemerintahan yang kuat. Di mana kekuasaan tertinggi dipegang oleh raja. Namun untuk menjadi raja Sriwijaya, harus memenuhi 3 kualifikasi utama, yakni harus samraj (berdaulat), indratvam (menyejahterakan rakyat), dan Ekachattra (melindungi rakyat).

Di bawah kekuasaaan raja, ada senapati yang bertugas mengurusi kehidupan militer kerajaan. Kemudian ada 4 istilah yang kental dalam sistem pemerintahan Sriwijaya, yakni :

1. kadatun, sebuah tempat khusus menyimpan kekayaan kerajaan yang berupa emas. Bisa disebut juga sebagai gudang emas.
2. Vanua, berupa wilayah-wilayah Sriwijaya. Bahasa kerennya tu kampung-kampung atau desa-desa sekitar.
3. Samaryyada, merupakan kawasan yang sama seperti vanua namun masuk dalam kategori pedalamannya.
4. Mandala, merupakan tempat pengawasan. Di sinilah semua kegiatan pemerintahan Sriwijaya dikontrol dan diawasi.

Agama

Karena Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan Buddha terbesar di Indonesia, maka jelas agama yang dianut oleh rakyatnya adalah Agama Buddha. Bahkan Kerajaan Sriwijaya ini juga dikenal sebagai pusat ajaran Buddha Mahayana dan Hinayana. Tak ayal jika pada saat itu banyak pendatang dari negara Manca yang datang.

Mereka datang untuk memperdalam ajaran Agama Buddha. I-tsing adalah salah satunya. Pendeta asal Tiongkok ini datang ke Sriwijaya usai perjalanan studinya di India pada tahun 671-695. Selain itu, ada juga seorang sarjana Tibet bernama Atisha yang juga menimba ilmu agama Buddha di Kerajaan Sriwijaya pada abad ke 11.

Kedua pendatang tersebut hanya sebagian kecil saja yang berguru ajaran Buddha di Sriwijaya. Masih banyak lagi yang lainnya, namun tidak jelas tertulis dalam sumber sejarahnya. Sejak saat itu, Sriwijaya dikenal sebagai rumah para pendeta Buddha dunia.

Silsilah Raja raja

Dalam silsilah raja dari Kerajaan Sriwijaya, ada urutan yang dianut, yakni mulai dari putra mahkota yang disebut dengan istilah Yuvaraja, putra mahkota kedua atau Pratiyuvaraja, dan pewaris selanjutnya yang disebut dengan Rajakumara.

Berikut adalah nama raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Sriwijaya :

  • Daputra Hyang

Ini adalah nama raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Sriwijaya. Pada masa pemerintahannya, Sriwijaya sudah menunjukkan masa-masa keemasan, yakni dengan berhasil memperluas wilayahnya dari Palembang sampai ke Jambi.

Kepemimpinan dari Daputra Hyang ini bukan hanya sekedar berbasis kekuasaan saja, melainkan memiliki visi dan misi yang kuat, yakni ingin mewujudkan Kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan penguasa maritim dunia, dalam hal perdagangan.

  • Dharmasetu

Visi untuk menjadi Kerajaan Maritim diteruskan oleh raja yang kedua ini. terbukti dengan bertambahnya wilayah kekuasaan baru dari Sriwijaya, yakni Semenanjung Malaya. Semenanjung yang bukan sembarang semenanjung, karena tempat ini adalah tempat inti pertemuan dengan para pedagang kaya dari luar negeri.

Akhirnya, raja Dharmasetu membangun sebuah pangkalan laut di wilayah Smeenanjung Malaya, tepatnya di Ligor. Makanya ada peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya yang bernama prasasti Ligor.

  • Balaputera Dewa

 Dewi
Ini dia raja Sriwijaya yang paling dikenal, karena pada masa pemerintahan beliau, Kerajaan Sriwijaya berhasil menjadi pusat ajaran Buddha se-asia Tenggara. Bahkan bukan hanya itu saja, perdagangan pun meluas, sehingga kehidupan ekonomi semakin meningkat.

Raja ini memerintah pada abad ke -9, saat masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya berlangsung. Topik dunia memperbincangkan tentang Sriwijaya. Kamu bisa bayangkan bagaimana bangganya rakyat Sriwijaya.

  • Sri Sudamaniwarmadewa

Masa kejayaan yang paling bersinar berada di saat kekuasaan raja Balaputera Dewa. Semakin tinggi pohon maka akan semakin kencang angin bertiup. Inilah yang kemudian dirasaka oleh Kerajaan Sriwijaya .

saat kekuasaan digantikan oleh Sri Sudamaniwarmadewa yang ternyata harus mendapatkan ujian dengan mendapatkan serangan dari raja Dharmawangsa. Alhamdulillah Sriwijaya bisa bertahan dan mampu mengalahkan pasukan penyerang dari Jawa Timur tersebut.

  • Sanggrama Wijayattunggawarman

Saat-saat dibawah kepemimpinan raja yang satu ini, Kerajaan Sriwijaya mulai menunjukkan tanda-tanda keruntuhan. Di mana Kerajaan Chola dari India yang merupakan salah satu kerajaan yang bekerja sama dengan Sriwijaya malah menyerang Sriwijaya.

Bagaikan hujan di musim kemarau. Kekuatan pasukan raja Rajendra Chola mampu mengalahkan Sriwijaya hingga raja Sanggrama disekap. Sriwijaya semakin meredup keemasannya.

Kelima raja Sriwijaya tersebut belums emuanya disebutkna, karena setelah raja Sanggrama, masih ada Raja Kulotungga yang memimpin Sriwijaya setelah berhasil membebaskan Sanggrama. Namun sumbers ejarah tidak begitu jelas menceritakannya.

Masa kejayaan

Tepat pada abad ke-9, Kerajaan Sriwijaya memancarkan sinar keemasannya. Di mana masa kejayaan Sriwijaya menggemparkan seantero jagat. Bagaimana tidak, Kerajaan Sriwijaya berhasil menguasai perdagangan dunia, yang mana sangat sulit untuk dicapai kerajaan-kerajaan pada masa itu.

Negara-negara manca yang berhasil tunduk di bawah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya, mulai dari negara Vietnam, Filipina, Kamboja, Thailand, dan negara-negara Asia Tenggara yang lainnya. Sriwijaya mengembangkan ayap kongsi dagang jalur laut dengan sangat apik. Strategi perdagangannya sudah modern, sehingga mampu berbaur dengan pelaku perdagangan dunia.

Masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya ini berlangsung hingga abad ke 10. Hanya berlangsung satu abad saja memang, tapi udah 100 tahun lho hitungannya. Hebat kan. Kamu bisa bayangkan kekayaan kerajaan saat itu.

Pundi-pundi uang terus dikumpulkan dari hasil berniaga lewat jalur laut. Rakyatnya dibimbing untuk menjadi saudagar sukses. Bahkan nggak cuma itu saja, pihak kerajaan juga mendapatkan pemasukan dari persewaan jasa dermaga dan juga dari bea cukai pedagang asing yang masuk ke wilayah kerajaan.

Penyebab runtuhnya

Di akhir masa kejayaan Sriwijaya, ada serangan besar dari Kerajaan Cholamandala. Mereka mampu menaklukkan Sriwijaya dengan menguasai bandar-banda perdagangan Sriwijaya dan semua asetnya.

Raja Rajendra Chola sangat cerdik. Ilmu dagangnya tinggi juga sehingga mampu melumpuhkan perekonomian Sriwijaya. Peperangan terus digencarkan, sehingga Sriwijaya semakin terpuruk. Kekuatan militer semakin memburuk dan perekonomian pun sangat memprihatinkan. Abad ke 13 M adalah masa di mana Kerajaan Sriwijaya hanya tinggal nama.

Prasasti Peninggalan :

1. Prasasti Kota Kapur

Peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya ini ditemukan pada bulan ke dua belas di tahun 1892 di Pulau Bangka bagian Barat. Sama seperti ciri prasasti pada umumnya, prasasti ini juga menggunakan huruf Pallawa, namun bahasanya bukan Sansekerta melainkan sudah menggunakan Bahasa Melayu Kuno.

J.K. Van der Muelen adalah orang yang pertama kali menemukan prasasti Kota Kapur ini. menurutnya, isi dari prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya ini adalah tentang sebuah kutukan atau hukum alam yang akan didapatkan oleh rakyat yang tidak tunduk dengan rajanya.

2. Prasasti Kedukan Bukit

Batu tulis atau prasasti ini ditemukan langsung oleh Batenburg, seorang Belanda,pada tahun 1920 Masehi. Ciri-cirinya sama persis dengan Prasasti Kota Kapur, yakni menggunakan Bahasa Melayu Kuno dan Huruf Pallawa.

Isinya adalah tentang perjalann suci yang dilakukan oleh seorang abdi kerajaan bernama Dapunta Hyang. Dia melakukan perjalanan dengan naik perahu serta diikuti oleh 2000 pasukan.

3. Prasasti Telaga Batu

Prasasti ini bisa kamu jumpai di Museum nasional Indonesia bersama dengan prasasti Kedukan Bukit. Tujuannya adalah untuk melestarikan peninggalan sejarah penting dari peradaban kerajaan-kerajaan besar Indonesia, utamanya Kerajaan Sriwijaya.

Prasasti yang ditemukan di Palembang ini menceritakan tentang karma atau kutukan yang pasti akan didapatkan oleh rakyat Sriwijaya yang memiliki niat jahat atau sering melakukan kejahatan.

4. Prasasti Talang Tuwo

Tanggal 17 November tahun 1920 menjadi waktu saksi akana ditemukannya sebuah peninggalan berharga Kerajaan Sriwijaya, yakni prasasti Talang Tuwo. Louis Constant Westenenk adalah orang yang menemukan benda bersejarah ini di sekitar Bukit Seguntang, Palembang.

Beda dengan prasasti lainnya, Talang Tuwo ini menjadi sumber sejarah akan kepercayaan yang dianut oleh rakyat Sriwijaya, yakni agama Buddha Mahayana. Jelas sudah kalau Kerajaan Sriwijaya memang menjadi pusat pengajaran agama Buddha dalam negeri maupun luar negeri.

5. Prasasti Ligor

Setiap sejarah yang terukir masa itu direkam secara detail dan lengkap leh kerjaan, makanya bisa dipelajari oleh anak cucu di masa sekarang. Kamu wajib bangga akan itu. Apalagi di prasasti Ligor ini ada banyak informasi tentang raja-raja Sriwijaya.

Di mana dijelaskan bahwa raja Kerajaan Sriwijaya adalah rajanya raja-raja kerajaan dunia. Salah satunya adalah yang dijelaskan pada salah satu sisi prasasti, yakni tentang Raja yang berhasil mendirikan Trisamaya Caitya.

Ada dua sisi yang ada pada prasasti ini. sisi yang kedua menceritakan tentang penyematan gelar Visnu Sesawarimadawimathana kepada raja Kerajaan Sriwijaya karena beliau merupakan keturunan Dinasti Syailendra.

6. Prasasti Palas Pasemah

Nama peninggalan sejarah yang satu ini sama seperti daerah asal penemuan prasasti ini, yakni di Provinsi Lampung Selatan, tepatnya di kawasan rawa-rawa Desa Palas Pasemah. Terdapat lebih dari 10 baris kalimat yang tertulis dalam prasasti ini.

Dimana isinya adalah tentang kutukan,sama dengan isi prasasti-prasasti yang lainnya. Berdasarkan isinya tersebut, terjawab juga tahun pembuatan prasasti, yakni pada abad ke 7 M.

7. Prasasti Karang Birahi

Kerajaan Sriwijaya memang luar biasa. Peninggalan sejarahnya tersebar di seluruh antero Sumatera. Setelah ditemukan di Lampung, prasasti Sriwijaya juga ada yang ditemukan di Jambi, yakni prasasti Karang Birahi.

prasasti ini juga menjadi saksi bisu akan ketatnya pemerintahan di masa Kerajaan Sriwijaya, karena isinya juga tentang kutukan atau sanksi yang akan didapatkan rakyat yang tidak tunduk dengan raja.

Lokasi & Peta

Lokasi Kerajaan Sriwijaya ini adalah di Pulau Sumatera, persisnya di Palembang. Letaknya persisi berbatasan dengan semenanjung Asia, Selat Malaka, dan Selat Sunda. Makanya wilayah kekuasaan Sriwijaya sampai ke Jawa Barat.

Menurut beberapa sumber sejarah, lokasi Kerajaan Sriwijaya ini berpusat di salah satu candi peninggalannya, yakni di Candi Muara Takus di Jambi. Selain itu, ada juga sumber sejarah lain yang menyatakan bahwa pusat pemerintahan Kerajaan Sriwijaya adalh di tepi Sungai Terbesar di Palembang, yakni Sungai Musi.

Dibandingkan dengan kerajaan Hindu-Buddha Indonesia yang lainnya, Kerajaan Sriwijaya adalah satu-satunya kerajaan yang sistem pemerintahannya modern. Dimana sistem diplomasi diutamakan untuk menjalin relasi dagang dengan negara-negara di Asia.

sebagai Kerajaan Maritim, Sriwijaya telah menjadi teladan bagi kerajaan-kerajaan Indonesia yang lainnya. Sisa-sia peninggalannya pun telah menjadi sumber sejarah yang terpercaya, bahwa Kerajaan Sriwijaya itu memang ada dan memang termasyhur namanya.

Baca Juga: Kerajaan Singasari, Sejarah Berdirinya dan Peninggalan

Peradaban Kerajaan Sriwijaya pun terlihat dari kehidupan politik, sosial, agama, dan juga perekonomiannya. Bahkan ada peninggalan sejarah yang dibangun oleh Sriwijaya di tanah manca, slah satunya adalah Cnadi dan Vihara yang ada di india.

Raja-raja Sriwijaya pun merupakan orang pilihan yang berhasil memajukan Sriwijaya. Visi misinya sama, yakni menjadikan Sriwijaya dikenal di dalam dan luar negeri. Sehingga kesejahteraan rakyatnya pun tercapai.

-->

Reader Interactions

Leave a Reply Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

REKOMENDASI

CARA MENDAPATKAN PULSA GRATIS


Ring ring